Kesehatan Gigi dan Mulut

Monday, November 11, 2019

Perencanaan Komunikasi Terapeutik Tentang Topikal Aplikasi

Perencanaan Komunikasi Terapeutik

Tentang Topikal Aplikasi


I. Tahap Persiapan (pra interaksi)
  1. Persiapan Alat
  • Alat diagnostic set : kaca mulut, pinset, sonde, excavator
  • Alat isolasi : tongue holder
  • Alat poles : brush dan contra angle low speed
  • Alat pengeringan : chip blower dan lampu spiritus
     2. Persiapan Bahan
  • Cotton pellet, cotton roll, kapas
  • Pasta gigi, pumice, kryet dalam satu dappen dish
  • Disclosing agent
  • Larutan fluor (Naf 2%)
     3. Persiapan Operator
  • Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam tindakan topical aplikasi. Persiapan diri tersebut meliputi materi yang akan disampaikan dan kesiapan mental, tujuannya agar saat berbicara dan berhadapan dengan pasien lebih percaya diri.
    4. Persiapan Alat dan Bahan Pelengkap
  • Celemek dan taplak bracket table
  • Tempat kapas bersih dan tempat kapas kotor
  • Gelas dan air kumur
II. Tahap Orientasi
  1. Memberi salam kepada pasien, mempersilahkan pasen masuk dan duduk di kursi gigi ( dental chair ) kemudian perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan melakukan penggalian data mengenai identitas pasien, seperti: nama pasien, umur, alamat rumah, tujuan pasien datang, nomor telepn yang bisa di hubungi, dan lain-lain. Untuk pasien anak-anak dapat ditanyakan pada orang tuanya.
  2. Mengidentifikasi Masalah Setelah dilakukan pemeriksaan, operator menginformasikan masalah-masalah dalam mulut pasien seperti adanya karang gigi dan kebersihan gigi dan mulut pasien tetapi keadaan gigi pasien dalam keadaan sehat, tidak ada yang berlubang, sehingga perlu dipertahankan dengan melakukan upaya dengan pencegahan karies gigi dengan perawatan topical aplikasi larutan flour. Setelah itu operator menggali pikiran dan perasaan pasien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan tekhnik komunikasi terbuka untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki pasien tentang materi topical aplikasi.
  3. Merumuskan Tujuan Berdasarkan data yang telah diperoleh maka pasien perlu diberikan perawatan topical aplikasi karena gigi pasien dalam keadaan sehat. Sehingga perlu dipertahankan agar tetap sehat.
  4. Merumuskan Kontrak Kerja Menjelaskan dan mengklarifikasi kontrak yang telah disepakati bersama. Menginformasikan kepada pasien berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjelaskan dan melakukan perawatan topkilal aplikasi ( kurang lebih 30 menit ).
III. Tahap kerja
  1. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topical aplikasi melalui komunikasi verbal dan non verbal.
  • Memberi penjelasan topical aplikasi Topical aplikasi adalah suatu cara pemberian fluor secara local yang dioleskan langsung pada permukaan gigi.
  • Tujuan Topikal Aplikasi Tujuan topical aplikasi adalah untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dan memperkuat lapisan email gigi dari pengaruh asam.
  • Cara Mengulasi Topikal 
    a. Gigi diulasi disclosing agent untuk mengetahui ada tidaknya plak dipermukaan gigi sehingga adik juga dapat mengetahui gigi adik sudah bersih apa belum.
   b. Jika gigi pasien bersih, dilakukan pemolesan dengan menggunakan brush dengan campuran pumice + kryt dan pasta.
     c. Kemudian memblokir daerah kerja menggunakan tounge holder dan cotton roll.
   d. Setelah dilakukan pemblokiran daerah kerja lalu dilakukan pengeringan dengan menggunakan chip blower dan lampu spiritus dan disemprotkan di gigi.
  e. Selanjutnya dilakukan pengolesan dengan laruta fluor dengan menggunakan cotton pellet dan masing-masing bagian dibiarkan selama 3 menit, sampai semua permukaan gigi diulasi larutan fluor.
  • Akibat bila tidak dilakukan perawatan topical aplikasi Dapat mengakibatkan gigi berlubang.
IV. Tahap Terminasi
  1. Menyimpulkan semua kegiatan yang telah dilakukan Menjelaskan kembali hal-hal penting dari komunikasi yang telah dilakakukan untuk diingat oleh pasien.
  2. Memberikan intruksi kepada pasien
     a. Jangan langsung kumur-kumur setelah dilakukan topical aplikasi tunggu selama 30 menit.
     b. Jangan langsung menggosok gigi selama 30 menit setelah tindakan.
     c. Jangan makan dan minum selama 30 menit setelah tindakan.
    d. Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
   e. Kurangi mengonsumsi makana yang lengket dan manis. f. Perbanyak mengonsumsi makanan yang berserat seperti buah dan sayuran.
    g. Kontrol ke dokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan seakli.
   3. Setelah semua tahap selesai, pasien dipersilahkan pulang dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan pasien.